Pemko Dumai Bentengi Generasi Muda Melalui Pendidikan Agama

Administrator - Jumat, 01 Maret 2024 11:46 WIB
Pemko Dumai Bentengi Generasi Muda Melalui Pendidikan Agama
Walikota Dumai, H Paisal, SKM, MARS menyalami murid SD di daerah terpencil Kota Dumai.
tanjakberita.com -DUMAI-Pemerintah kota Dumai di bawah kepemimpinan H Paisal SKM, Mars berkomitmen meningkatkan pendidikan dan penguatan pondasi karakter anak melalui pembelajaran agama baik di sekolah maupun diluar jam sekolah. Hal itu diwujudkan dalam berbagai program yang memberi ruang kepada anak usia dini untuk mendapatkan pendidikan agama yang lebih sejak di bangku sekolah.

Walikota Dumai, H Paisal, SKM, MARS dalam dua pekan belakangan ini banyak menghadiri dan membuka berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan pondasi karakter anak melalui pendidikan agama. Mulai dari festival anak idaman jenjang PAUD, Dumai Islamic Festival 2024, hingga seminar-seminar pendidikan dalam memahami karakter anak secara hakiki.

Sabtu (17/2/2024) lalu, Walikota membuka secara langsung Dumai Islamic Festival 2024 yang dipusatkan pada Masjid Agung Habiburrahman. Total 203 peserta dari tingkat SD/MI serta SMP/MTS/sederajat mengikuti pelaksanaan kegiatan yang dilangsungkan selama dua hari tersebut. Kegiatan yang sudah dua kali digelar ini fokus kepada perlombaan Tahfidz Al-Qur'an.

Sebelumnya, Walikota juga menutup secara resmi kegiatan Festival Anak Idaman Jenjang PAUD 2024. Festival ini terdiri atas enam jenis perlombaan, yaitu lomba tari melayu kreasi tanpa alat, baca surat pendek, puisi, menggambar, azan, dan doa bapa kami. Dalam rangkaian acara ini peserta didampingi oleh Kepala Sekolah dan guru pendamping serta orang tua.

Acara festival diiikuti oleh 57 kelompok Tari Melayu Kreasi Tanpa Alat, yang terdiri dari 445 peserta Tari Melayu Lemak Manis, 165 peserta lomba baca surat pendek, 124 peserta lomba puisi, 150 peserta menggambar.

Walikota Dumai H Paisal menjelaskan bahwa pembelajaran agama yang kuat dapat memperbaiki akhlak dan karaker anak menjadi lebih baik dengan nilai-nilai keagamaan yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Anak anak kita bisa memperkuat akhlak serta mengasah kemampuannya apabila didukung dengan baik oleh orang tua. Para orang tua kami harapkan terus memberi kesempatan serta mendukung semangat dan minat bakat yang dimiliki anak-anak terutama pada bidang keagamaan," ujarnya.

Penguatan pembelajaran agama di sekolah maupun diluar sekolah merupakan salah satu program walikota yang diwujudkan dalam kurun waktu tiga tahun belakangan. Semua berawal dari program yang bernama khidmat pendidikan dan dicanangkan pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Dumai sejak 2021 lalu.

Program khidmat pendidikan tersebut diimplementasikan melalui program siswa beradab yang dimuat dalam kurikulum pendidikan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pemerintah Dumai juga telah menyisipkan pendidikan berbasis agamis di seluruh sekolah. Tidak hanya untuk siswa beragama Islam, program siswa beradab juga diberlakukan bagi agama lainnya seperti kristen, hindu dan budha.

Kadisdik Dumai, Yusmanidar S.Sos, M.Si belum lama ini menjelaskan dalam penerapan khidmat pendidikan di sekolah SD dan SMP sudah mulai dimuat pembelajaran agama sesuai keyakinan siswa dan dibimbing langsung oleh guru agama di masing-masing sekolah.

" Untuk beragama Islam, ada pembelajaran hafalan ayat pendek, tahfidz dan hadist. Belum lama ini kita sudah melakukan wisuda tahfidz kepada sejumlah siswa dari beberapa sekolah. Hal itu dilaksanakan per Enam (6) bulan sekali sebagaimana permintaan Walikota Dumai," jelasnya.

Untuk hafalan, siswa SD diterapkan hafal Juz 30 sedangkan siswa SMP bisa hafal 3 sampai 4 juz. Ditambah hafalan ayat pendek dan praktik ibadah sholat.

" Bagi lulusan wisuda tahfidz tersebut nantinya akan mendapatkan sertifikat yang kelak bisa digunakan untuk mendaftar ke jenjang pendidikan selanjutnya melalui jalur prestasi non akademik," ujarnya.

Dalam perjalanannya, pemerintah Dumai pun telah beberapa kali melakukan wisuda tahfidz bagi tingkat SD, SMP hingga SLTA sederajat. Hal itu wujud pemerintah untuk melahirkan para penghafal quran di kota idaman ini.(*)

Penulis
: Faisal Sikumbang
Editor
: Administrator
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru