Peserta Antusias Ikuti Seminar Nasional Ketahanan Pangan HPN 2025 Banjarmasin

Administrator - Jumat, 07 Februari 2025 16:05 WIB
Peserta Antusias Ikuti Seminar Nasional Ketahanan Pangan HPN 2025 Banjarmasin
Seminar Nasional HPN 2025 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Seminar Nasional Ketahanan Pangan Nusantara menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Dr Abdul Roni Angkat S.TP, M.Si, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Imam Subarkah, Kepala Pusat Kajian Ketahanan Pangan Universitas Lambung Mangkurat Dr Ir. H Muhammad Fauzi Makki MP dan perwakilan media dari Ketua Dewan Redaksi Duta TV, Fathurrahman.

PESERTA Hari Pers Nasional (HPN) 2025 Banjarmasin Kalimantan Selatan sangat antusias menghadiri kegiatan Seminar Nasional Ketahanan Pangan yang menjadi arus utama dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Selain diikuti delegasi PWI se-Indonesia yang sudah sampai di Banjarmasin, peserta juga berasal dari berbagai elemen lainnya, Jumat (07/02/25).

Ketua Dewan Redaksi Duta TV, Fathurrahman selaku salah satu narasumber menyampaikan pelaksanaan program Ketahanan Pangan perlu keterlibatan banyak pihak dari hulu dan hilir dan dilakukan dengan cara hexa helix, yakni kolaborasi bersama enam unsur, salah satunya media.

" Media menjadi garda terdepan dalam ketahanan pangan ini," ujar Fathurrahman.

Fathurrahman merinci elemen Hexa Helix dalam ketahanan pangan itu adalah, Pemerintah, Institusi Keuangan, Komunitas, Akademisi/Kampus, Pengusaha dan Media.

Hanya saja, catatan Fathurrahman keberadaan pengusaha dalam dunia pertanian masih minim. Pengusaha hadir masih sebatas pengadaan pupuk. Begitu juga dengan peran media, yang baru mulai menjadikan isu ketahanan pangan sebagai arus utama.

"PWI sudah mulai ikut terlibat dalam isu pertanian dan ketahanan pangan," ujarnya.

Walaupun memang, lanjut Fathurrahman media secara umum belum menjadikan isu ketahanan pangan sebagai arus utama dalam rubriknya.

Sementara Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun dalam sambutannya menarik history pada Kongres PWI pertama di Solo tahun 1946 yang menjadi rujukan kenapa pers mengurus ketahanan pangan.

Keputusan Kongres PWI Pertama yakni wartawan berkewajiban menjaga kedaulatan bangsa. Ketahanan Pangan menjadi salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto.

" Ini tugas historis yang dibebankan para pendahulu bahwa PWI harus cawe-cawe dalam kepentingan bangsa," ujar Hendry Ch Bangun di Galaxy Hotel, Banjarmasin, Jumat (7/2/2025).

Ketum PWI Pusat menekankan peran penting pers dalam mensosialisasikan program pemerintah tentang ketahanan pangan. Alasannya publik belum seluruhnya memahami apa sebenarnya ketahanan pangan.

" Tugas pers membantu menginfokan dan mengedukasi program ini. Apa dan bagaimana ketahanan pangan ini berjalan dengan baik," ujarnya.

Seminar Nasional ini dihadiri sekitar 300 peserta dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dari Kalsel dan penyuh pertanian, wartawan berbagai daerah yang sudah datang di Banjarmasin, akademisi, mahasiswa, umum, serta Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI).(*)

Penulis
: Faisal Sikumbang
Editor
: Administrator
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru